Doa ini mengandung permohonan kepada Allah SWT. untuk melindungi dan memberikan keberkahan pada pagi hari, serta meminta agar kita termasuk dalam kelompok orang-orang yang berbuat baik dan saling tolong-menolong.

Doa dari malaikat itu adalah doa yang mustajab dan mendapatkan doa tersebut adalah sesuatu yang diidamkan oleh kebanyakan orang Islam.

Secara spesifik, waktu subuh ini adalah setelah kita melaksanakan salat subuh hingga sebelum matahari terbit, ya.

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا

Allah memerintahkan kepada kalian bersedekah, maka perumpamaan hal itu seperti ibarat seorang laki-laki yang ditawan oleh musuh, kedua tangannya diikat ke lehernya, lalu mereka membawa pria tersebut untuk mereka penggal lehernya.

Waktu subuh adalah waktu yang sangat istimewa dan berharga. Waktu subuh adalah waktu yang paling dekat dengan Allah SWT, karena sedekah subuh baznas pada saat itu Allah SWT turun ke langit dunia dan menerima doa-doa hamba-Nya.

Maksudnya: Jika mati seorang manusia itu akan terputuslah catitan amalannya melainkan pada tiga perkara; sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak soleh yang mendoakan baginya kebaikan.

Allah akan mengganti sedekah itu segera di dunia. Entah bentuknya pertambahan nikmat atau nominal keberkahannya. Dan Allah akan memberikan balasan terbaik di akhirat kelak.

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِى رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ ، يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْقُرْآنَ ، فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Ibn Hajar mengatakan beliau seorang buruk hafalannya tetapi riwayatnya boleh dijadikan sokongan. Adapun perawi yang lain adalah thiqah]

Apakah benar sedekah di waktu subuh memiliki keutamaan tertentu. Saya pernah mendengar bahwa ia memiliki keutamaan tertentu berdasarkan hadis,

 مَثَلُ الْبَخِيلِ وَالْمُنْفِقِ كَمَثَلِ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا جُبَّتَانِ مِنْ حَدِيدٍ مِنْ ثُدِيِّهِمَا إِلَى تَرَاقِيهِمَا فَأَمَّا الْمُنْفِقُ فَلاَ يُنْفِقُ إِلاَّ سَبَغَتْ أَوْ وَفَرَتْ عَلَى جِلْدِهِ حَتَّى تُخْفِيَ بَنَانَهُ وَتَعْفُوَ أَثَرَهُ وَأَمَّا الْبَخِيلُ فَلاَ يُرِيدُ أَنْ يُنْفِقَ شَيْئًا إِلاَّ لَزِقَتْ كُلُّ حَلْقَةٍ مَكَانَهَا فَهُوَ يُوَسِّعُهَا وَلاَ تَتَّسِعُ

Keempat belas : Bahwa tiadalah amalan sedekah ini ketika berkumpul dengan amalan puasa dan mengantarkan jenazah serta menjenguk orang sakit pada satu hari yang bersamaan, melainkan demikian itu menjadikan pelakunya masuk surga.

Pencen di sini bukanlah wang ringgit seperti yang kita faham. Tetapi sedekah merupakan amalan yang pahalanya berpanjangan sehingga meninggal dunia.